BAZNAS KOTA CILEGON
Berita

Manusia Tidak akan Pernah Puas dengan Harta: Sebuah Refleksi Mendalam

Pepatah lama mengatakan “uang tak bisa membeli kebahagiaan.” Kebenaran peribahasa ini sering dikaitkan dengan sifat manusia yang tak pernah merasa cukup dengan harta yang dimiliki. Tapi benarkah manusia ditakdirkan untuk selamanya lapar akan harta benda?

Hadis Nabi Muhammad SAW tentang dua lembah penuh harta yang tak pernah memuaskan manusia menjadi landasan pemikiran ini. Hadis ini menggambarkan sifat dasar manusia yang terus menginginkan lebih, tak peduli seberapa banyak harta yang sudah dimiliki.

Dari Ibnu ‘Abbas, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan lembah yang ketiga. Yang bisa memenuhi dalam perut manusia hanyalah tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat.” (HR. Bukhari No. 6436)

Sifat tidak puas ini dapat membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Rasa tidak puas dapat membuat manusia menjadi rakus, tamak, dan tidak bersyukur. Mereka akan selalu mengejar harta kekayaan tanpa henti, bahkan dengan cara yang tidak halal. Hal ini dapat membuat mereka terjerumus ke dalam dosa dan kesengsaraan.

Mengapa Demikian?

Ada beberapa alasan kenapa manusia tak pernah puas dengan harta:

  • Sifat ingin lebih. Manusia memiliki naluri bawaan untuk terus berkembang dan meraih hal yang lebih baik. Namun, dalam hal harta, ini bisa menjadi bumerang. Ketika seseorang sudah mencapai target tertentu, ia akan menetapkan target baru yang lebih tinggi lagi. Tidak ada titik akhirnya.
  • Perbandingan sosial. Di era media sosial yang serba glamor, kita mudah terjebak membandingkan diri dengan orang lain yang terlihat lebih kaya. Hal ini bisa menimbulkan rasa iri hati dan ketidakpuasan dengan harta yang dimiliki.
  • Kurangnya rasa syukur. Ketika kita tidak mensyukuri apa yang sudah dimiliki, akan selalu ada rasa kurang. Rasa syukur yang hilang akan membuat kita terus mengejar harta tanpa henti.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memupuk rasa syukur dalam hati. Bersyukurlah atas kesehatan, keluarga, teman, dan semua nikmat yang Allah berikan. Jangan terlena dengan harta benda, karena harta tidak kekal dan tak ternilai dibandingkan kebahagiaan.

Berikut beberapa langkah untuk menumbuhkan rasa syukur:

1. Luangkan waktu untuk merenungkan nikmat Allah SWT. Catatlah semua hal yang kamu syukuri dalam hidup, mulai dari hal-hal kecil seperti udara segar hingga momen indah bersama orang tersayang.

2. Bandingkan hidupmu dengan orang lain yang kurang beruntung. Hal ini dapat membantu kita untuk lebih menghargai apa yang kita miliki dan tidak mudah mengeluh.

3. Bantulah orang lain yang membutuhkan. Memberikan bantuan kepada orang lain dapat membangkitkan rasa syukur dalam diri dan membuat kita merasa lebih bahagia.

4. Hindari gaya hidup materialistis. Janganlah selalu terpaku pada harta benda dan gengsi. Fokuslah pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, seperti hubungan dengan keluarga dan teman, kesehatan mental dan spiritual, serta pengembangan diri.

5. Selalu ingat bahwa Allah SWT adalah sumber dari segala kebahagiaan. Bersyukurlah kepada Allah SWT atas semua nikmat yang diberikan kepada kita dan mohonlah pertolongan-Nya agar kita terhindar dari sifat rakus dan tamak.

Dengan menumbuhkan rasa syukur, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan damai. Kita tidak akan mudah terpengaruh oleh harta benda dan godaan duniawi. Kita akan lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan menjalani hidup dengan penuh makna dan kebahagiaan sejati.

Ingatlah, harta benda hanyalah titipan, bukan tujuan hidup.

Bersyukurlah atas apa yang kamu miliki, dan fokuslah pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup. Dengan begitu, kamu akan menemukan kebahagiaan yang tak ternilai harganya.

SHARE

BERITA TERKAIT

Bappedalitbang Cilegon Tebar Kepedulian Melalui Gerakan Sedekah 2000 Rutin

Ahmad Majid

Ini 4 Tahap Cara Berkurban di BAZNAS Kota Cilegon

Ahmad Majid

Tim Baznas Cilegon Jemput Zakat Fitrah Karyawan PT. Sankyu

hayatullah

Leave a Comment