Bulan Ramadhan menjadi peluang bagi para pelaku usaha mikro untuk meraih keuntungan dari penjualan makanan dan minuman. Munculnya pedagang musiman menjelang berbuka puasa meningkatkan persaingan di sektor ini. Namun, di sisi lain, kebiasaan masyarakat yang berlomba-lomba bersedekah juga membuka peluang bagi para pedagang untuk meningkatkan omzet.
Tantangan dan peluang ini turut dirasakan oleh para pelaku usaha ZChicken binaan Badan Amil Zakat nasional (BAZNAS) di berbagai wilayah. Salah satunya Fatmawati, penerima manfaat ZChicken di Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Ia mengungkapkan bahwa omzetnya mengalami penurunan akibat meningkatnya jumlah pedagang musiman. Ia menyebutkan bahwa sebelumnya mampu menjual 60 hingga 80 potong ayam per hari, namun selama Ramadhan hanya mampu menjual sekitar 20 potong.
Di sisi lain, beberapa mustahik ZChicken justru mengalami peningkatan pendapatan berkat adanya pesanan dalam jumlah besar. Ia bernama Hafida, mustahik ZChicken di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Ia mengungkapkan bahwa ia menerima pesanan 100 box Paket Nasi ZChicken dari pelanggan setianya. Pesanan tersebut akan disalurkan ke Masjid Nurul Qolbi, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, untuk hidangan berbuka puasa jamaah.
BAZNAS melalui pendamping program terus melakukan pendampingan kepada para mustahik untuk mengoptimalkan penjualan. Aldi, Pendamping ZChicken Kota Pekanbaru, menyampaikan bahwa pihaknya mendorong serta memfasilitasi promosi dan penjualan secara digital guna meningkatkan akses konsumen terhadap produk ZChicken. Dengan strategi ini, diharapkan penjualan tetap stabil meskipun terjadi penurunan jumlah pembelian langsung di outlet.
Pendampingan intensif dari BAZNAS diharapkan mampu membantu para mustahik dalam menghadapi persaingan usaha selama Ramadhan. Melalui strategi pemasaran yang lebih adaptif, usaha ZChicken di berbagai daerah dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi para penerima manfaat.